tag:blogger.com,1999:blog-71794896901732221502024-03-05T12:49:30.220+01:00Indonesia PortalInilah wajah Indonesia-kuAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/12964712398496741301noreply@blogger.comBlogger23125tag:blogger.com,1999:blog-7179489690173222150.post-76950188974276504762013-07-27T03:11:00.001+02:002013-07-27T03:11:23.750+02:00Ironi DPR, gaji terbesar ke-4 sejagat masih banyak yang korupsi<p class="first" style="margin: 11px 0px 0px; padding: 0px; "><span style="-webkit-text-size-adjust: auto; background-color: rgba(255, 255, 255, 0);">MERDEKA.COM. Independent Parliamentary Standards Authority (Ipsa) dan Dana Moneter Internasional (IMF) melansir bahwa gaji anggota DPR Indonesia salah satu yang paling besar di dunia setelah Nigeria, Kenya dan Ghana. Namun sayangnya, gaji selangit tak membuat para legislator Tanah Air bekerja profesional. Bahkan tidak sedikit di antara mereka yang terlibat dalam sejumlah kasus korupsi.<br><br>Sebut saja Ketua Komisi XI DPR, Emir Moeis. Politikus asal PDI Perjuangan ini harus menjadi tersangka kasus suap PLTU Tarahan, Lampung di KPK. Emir diduga telah menerima suap dari rekanan perusahaan PT Alstom sebesar USD 300 ribu. Akibatnya, politisi bertubuh gemuk ini harus mendekam di rumah tahanan KPK. <br><br>Bukan hanya Emir satu-satunya politisi yang harus berurusan dengan lembaga anti korupsi. Sebelumnya juga ada nama Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat yang juga mantan anggota Komisi III DPR Muhammad Nazaruddin. Nazar terbukti terlibat melakukan korupsi dalam proyek pembangunan Wisma Atlet. Akibat kasus ini, Nazar pun divonis tujuh tahun penjara dan denda Rp 300 juta.<br><br>Ada juga rekan satu partai Nazar yakni, Mantan Anggota Komisi X DPR Angelina Sondakh (Angie). Tidak tanggung-tanggung, janda almarhum Adjie Massaid ini terlibat dua kasus korupsi sekaligus. Yakni, korupsi pembangunan Wisma Atlet, Palembang dan korupsi di Kementerian Pendidikan Nasional. Akibat ulahnya, Angie harus mendekam di penjara selama empat tahun enam bulan dan denda Rp 250 juta.<br><br>Kasus yang paling parah dan mencederai umat Islam di dunia yakni korupsi pengadaan proyek Alquran yang dilakukan oleh Politikus Partai Golkar Zulkarnaen Djabar. Mantan anggota Komisi VIII DPR ini dijatuhkan hukuman hingga 15 tahun penjara. Selain itu, Zulkarnaen juga wajib membayar denda atas perbuatannya sebesar Rp 300 juta.<br><br>Apakah hanya mereka anggota DPR yang terlibat korupsi? Tentu saja tidak, masih ada mantan Politikus PAN Wa Ode Nurhayati yang juga harus berurusan dengan KPK karena menerima suap dalam kasus Dana Percepatan Infrastruktur Daerah (DPID). Yang teranyar adalah, kasus kuota impor daging sapi yang melibatkan mantan Presiden PKS yang juga anggota Komisi I DPR Luthfi Hasan Ishaaq.<br><br>Padahal, jika dihitung jumlah perolehan gaji yang anggota DPR dapatkan setiap bulannya sangatlah besar ketimbang gaji pejabat publik lainnya. Bahkan, menurut data Ipsa dan IMF, gaji anggota parlemen Indonesia paling besar keempat atau 18 kali lipat gaji dari pendapat per kapita rata-rata penduduk Indonesia. Data yang dirilis Ipsa, gaji anggota DPR di Indonesia per tahun adalah USD 65.000. Dengan pendapatan per kapita dari data terakhir IMF yaitu USD 3.582, diketahui gaji anggota DPR di Indonesia adalah 18 kali pendapatan per kapita penduduk Indonesia.<br><br>Terlihat sangat tidak adil dan jika dengan gaji sebesar itu, anggota DPR masih saja mencari uang 'sampingan' dengan melakukan korupsi. Gaji sebesar Rp 46.100.000 per bulan seolah tak cukup memuaskan para legislator itu.</span></p><span style="-webkit-text-size-adjust: auto; background-color: rgba(255, 255, 255, 0);"><i>Sumber: <a href="http://www.merdeka.com/peristiwa/ironi-dpr-gaji-terbesar-ke-4-sejagat-masih-banyak-yang-korupsi.html" title="Merdeka.com" target="_blank" data-rapid_p="1" style="text-decoration: none; ">Merdeka.com</a></i></span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12964712398496741301noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7179489690173222150.post-63714870252215575562013-05-12T23:28:00.001+02:002013-05-13T00:25:28.352+02:00FPI beli tiket lady gaga tapi menolak Lady Gaga konser<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7lS8J3UgHfgPUF38vkCEw9thT0ZlCHMQB_YmExNb84KR5nyKlz0LjMuZ9SzMoWJTEniVibdAGTD50n39-SNGucges9EfptDX2e8oOLEzaDDjwUpDmzwU1AcOR2WN63O8DBwhSp5KbQ6hk/s1600/fpi-gaga2d.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7lS8J3UgHfgPUF38vkCEw9thT0ZlCHMQB_YmExNb84KR5nyKlz0LjMuZ9SzMoWJTEniVibdAGTD50n39-SNGucges9EfptDX2e8oOLEzaDDjwUpDmzwU1AcOR2WN63O8DBwhSp5KbQ6hk/s1600/fpi-gaga2d.jpg" width="506" height="auto" /></a><br />
<br />
FPI telah membeli 150 tiket konser Lady Gaga tapi mereka menolak konser tersebut, mereka berencana ingin mengacau konser tersebut, dasar ndak ..... (isi sendiri)<br />
Konser Lady Gaga di Jakarta yang seharusnya di adakan pada 3 Juni 2012 tersebut harus di batalkan hanya gara-gara orang-orang miskin menolak.... hahaha...<br />
<a name='more'></a><br />
Bagaimana tidak miskin mereka menolak dengan alasan bahwa konser tersebut tidak mendidik anak-anak, memangnya yang nonton anak-anak Indonesia, memangnya anak-anak mampu beli tiket konser tersebut? justru yang nonton adalah ana-anak orang kaya yang hidupnya ndak jauh seperti Lady Gaga (tradisi dunia barat), apakah Lady Gaga juga mereka pikir ndak tahu tata krama, justru orang Amerika dan Eropa itu tata krama-nya tinggi, jauh dari Indonesia (banyak maling dan preman).<br />
<br />
Kalau Korea dan Pilipina menolak itu wajar karena lagu Lady Gaga menyangkut masalah agama mereka, lah di Indonesia kok malah ikut-ikutan menolak, dasar ndak tahu seni.<br />
<br />
Mungkin mereka yang menolak konser tersebut jika melihat pakaian Lady Gaga di video klip-nya sudah horny berat makanya belum konser saja sudah sibuk sok pahlawan. Kalau melihat pakaian Lady Gaga tergantung pikiran kita, sebagai seni atau pikiran kita yang parno.<br />
<br />
Mereka menolak Lady Gaga ingin bertujuan di perhatikan dunia kalau Indonesia itu Negara yang amburadul, menolak Lady Gaga tapi membiarkan dangdut koplo yang jauh lebih seronok dari Lady Gaga, apa itu namanya kalau bukan Munafik.<br />
<br />
Seperti orang yang ndak berpendidikan saja!<br />
<br />
Nabi Muhammad ndak pernah ajarkan kekerasan, bahkan saat Nabi di ludahi dan di pukuli oleh orang kafir pun dia hanya bicara kepada Jibril , Jibril berkata , ya Rosullullah bolehkah aku membalasnya dengan menimpa mreka dengan gunung , Rasulullah mnjawab sesungguhnya mreka tidak tau apa yang mereka kerjakan, subhanallah itu baru islam.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12964712398496741301noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7179489690173222150.post-4689672807533187842013-03-04T14:43:00.001+01:002013-03-04T14:43:43.195+01:00Online NRW - Internetmarketing nach Mass<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0zSX8YEX-YBhCLWvb1GF1-O59XMtEZ0zvCoeb6wsLjm_cJ_1CJhYMSMoIQYNc3AUlNeEkR3iQUXN2PmPlygVr6af-Ael4kAlXOa_pZNHepMUjhz2jd2V5Uw5nQs-wbgKcDlMaJMqWBH49/s1600/online-nrw.jpg" imageanchor="1"><img border="0" height="218" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0zSX8YEX-YBhCLWvb1GF1-O59XMtEZ0zvCoeb6wsLjm_cJ_1CJhYMSMoIQYNc3AUlNeEkR3iQUXN2PmPlygVr6af-Ael4kAlXOa_pZNHepMUjhz2jd2V5Uw5nQs-wbgKcDlMaJMqWBH49/s400/online-nrw.jpg" width="400" /></a><br />
<br />
Wir beraten Sie kompetent und entwickeln gemeinsam mit Ihnen Lösungen, die zu Ihrem Unternehmen und Ihren konkreten Bedürfnissen passen. Bei uns bekommen Sie keine vorgefertigten und überdimensionierte Pakete angeboten, sondern maßgeschneiderte Konzepte. Deswegen erhalten Sie von uns genau das, was Sie brauchen – nicht mehr und nicht weniger.<br />
<a name='more'></a><br />
Wir bieten Ihnen eine detaillierte Analyse und zeigen Ihnen alternative Lösungsvorschläge auf – Sie entscheiden, was Sie brauchen.<br />
<br />
Wir hören Ihnen erst einmal zu. Denn nur wer zuhört, kann die Wünsche seines Gegenübers verstehen. Und dieses Verständnis ist schließlich die Voraussetzung dafür, Lösungen anzubieten, mit denen der Gesprächspartner auch etwas anfangen kann.<br />
<br />
Wir denken langfristig und nachhaltig an Ihren unternehmerischen Erfolg, denn nur das macht Sie als Kunde zufrieden. Von uns können Sie maßgeschneiderte Lösungen erwarten, die nicht nur heute funktionieren, sondern langfristig durchdacht sind. Darüber hinaus bekommen Sie bei uns alle Leistungen aus einer Hand. Bei uns haben Sie immer nur einen Ansprechpartner, der alles für Sie koordiniert. Das spart Ihnen nicht nur Zeit und Nerven, sondern auch bares Geld.<br />
<br />
Sprechen Sie uns an, gerne zeigen wir Ihnen, was wir für Sie leisten können!<br />
<br />
Mehr Information, besuchen Sie unsere Seite: <a href="http://www.online-nrw.de/" target="_blank">www.online-nrw.de</a>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12964712398496741301noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7179489690173222150.post-3695179328126273112013-02-16T02:20:00.001+01:002013-02-16T02:21:15.498+01:00Misteri Rahasia Tsunami AcehMungkin tsunami telah lama berlalu tapi admin tertarik dengan fenomena yang satu ini.. Tsunami Aceh bagi beberapa kalangan menjadi bahan pertanyaan.. apakah gempa murni ataukah percobaan rahasia termonuklir bawah laut Amerika?.. Beberapa kejanggalan telah ditemui dan mengarah pada kedok Amerika dibalik tragedi tersebut. Bagi sobat yang tertarik terbongkarnya misteri rahasia Tsunami Aceh bisa menyimak fakta kejanggalan dan sikap aneh pihak amerika.<br />
<br />
Dulu Presiden Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI), DR Eggi Sudjana SH Msi mensinyalir, bahwa bencana yang menimpa NAD dan sekitarnya bukanlah gempa dan gelombang tsunami yang sesungguhnya. Akan tetapi sebuah gelombang bom termonuklir yang sengaja diledakkan di bawah laut.<br />
<a name='more'></a><br />
Pendapat Eggi tersebut dikemukakan kepada Wawasan (sumber berita), usai dialog menyoal seratus hari pemerintahan SBY, di kantor pengacara Taufik SH di Solo. 'Melalui pendapat dan analisa yang dikemukakan pakar nuklir independen asal Australia Joe Vialls, saya sepakat, bahwa ada indikasi kuat Amerika dengan dua kapal perangnya satu diantaranya bernama USS Abraham Lincoln, berada di balik tragedi itu,' katanya.<br />
<br />
Menurut Eggi, sebelum terjadi bencana itu, Amerika telah mengeluarkan travel warning kepada warganya agar tidak berkunjung ke Indonesia. Sementara masuknya kapal induk asing, cukup mengundang pertanyaan, kenapa diperbolehkan oleh pemerintah kita. Dengan kata lain, Jakarta tahu benar akan keberadaan kapal asing di perairan kita. 'Ada temuan kejanggalan lagi, CNN selama ini memberitakan bahwa pusat gempa terjadi di dekat pulau We. Sementara yang terjadi sesungguhnya di dekat pulau Nias dengan kekuatan gempa hanya 5,4 skala richter. Namun yang terjadi adalah sebuah gelombang susulan dengan kekuatan yang lebih dahsyat. Ironisnya, perusahaan AS Exxon yang ada di sana, luput dari bencana itu. Sehingga ada dugaan keras, ada senjata pemusnah massal yang diarahkan ke sana,' paparnya.<br />
<br />
Usai kejadian itu, lanjut dia, tentara AS di kapal induk USS Abraham Lincoln yang jumlahnya 15.600 personil langsung diterjunkan. Sementara Kopassus dan Pasukan Reaksi Cepat (PRC), yang fungsinya sebagai penanggulangan bencana sama sekali tak diturunkan.<br />
<br />
Sementara India, Srilanka dan Thailand menolak kehadiran tentara asing itu. Televisi Al Jazeera pernah menyiarkan, bahwa bencana di Aceh bukanlah akibat gelombang tsunami.<br />
Akan tetapi sebuah bom helium yang bersifat halus namun mematikan. 'Kami menduga India memang sudah tahu akan adanya bencana itu. Karena negara itu justru punya pencatat gempa, yang bisa membedakan mana gempa sungguhan dan mana gempa buatan. Di India di Tamil Nadu, merupakan pusat nuklir. Sehingga sudah terdeteksi dulu.' Menurut Eggi, Joe Vialls tahu benar senjata termonuklir yang diledakkan di bawah laut akan menimbulkan gelombang dahsyat. Sementara jika tsunami, ketinggian gelombang maksimal, tidak akan mencapai seperti yang terjadi di Aceh. 'Sejarah juga mencatat, selamanya tsunami tidak berdampak membakar korbannya, karena air.<br />
<br />
Namun sempat ditemukan tiga orang anak nelayan Aceh yang terbakar dengan tubuh penuh oli.' Disinggung rencana besar apa di balik itu, Eggi mengatakan, AS ingin menjadikan pangkalan militernya di Aceh. Hal itu dikuatkan dengan ditolaknya percepatan militer itu untuk segera mengakhiri bantuannya di sana. Aceh juga akan dijadikan jaringan pasar bebas perdagangan AS. 'Dalam kontek ini, SBY lemah, intelijen kita juga lemah. Apalagi TNI,' jelasnya.<br />
<br />
Nah gimana menurut sobat-sobat? apa tsunami aceh itu mutlak bencana alam atau memang ada Negara adikuasa yang merancang semuanya.<br />
<br />
Seperti keadaan sekarang, beberapa negara Islam di timur tengah bisa mendadak kacau secara bersamaan. apakah mungkin rakyat ingin demokrasi ataukah ada Negara adi kuasa yang mengatur semuanya. Ataukah murni bencana alam?.. Wallahualam.. :)Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12964712398496741301noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7179489690173222150.post-79670441242010074432013-02-14T02:20:00.001+01:002013-02-14T02:20:37.214+01:00SBBK77M8JWFTSBBK77M8JWFTAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/12964712398496741301noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7179489690173222150.post-78638986464250101142013-02-13T13:27:00.000+01:002013-02-13T13:32:14.190+01:00Pahit Manis Kehidupan Mantan Atlet BerpestasiPenulis: Kusuma<br />
<br />
Ada senang, juga ada susah. Hidup memang ditakdirkan untuk berpasangan, seperti halnya ada wanita ada pula pria. Begitu pun kisah hidup para mantan atlet nasional yang pernah mengharumkan nama bangsa Indonesia di kancah Internasional. <br />
<br />
Beberapa mantan atlet menjalani kehidupan yang membahagiakan pasca mereka memutuskan untuk pensiun. Ada yang mendapatkan perhatian dari pemerintah, ada pula yang sudah punya perencanaan matang setelah pensiun. <br />
<br />
Ivana Lie merupakan salah satunya. Juara SEA Games 1979 dan 1983 itu kini menjadi pegawai di Kementerian Pemuda dan Olahraga. Masih banyak atlet yang punya prestasi diberi apresiasi berupa pekerjaan sebagai pegawai negeri sipil atau pegawai BUMN. Sebut saja, Ilham Jaya Kusuma dari cabang sepak bola. <br />
<a name='more'></a><br />
Sementara Rudi Hartono (bulutangkis), Ade Rai (binaraga), Susi Susanti (bulutangkis), Anjas Asmara (sepak bola), Haryanto Arbi (bulu tangkis), Puspita Mustika Adya (balap sepeda), Richard Sam Bera (renang) kini bisa hidup mapan karena mengelola bisnis. Mereka tampaknya sudah punya rencana matang saat masih menjadi atlet. <br />
<br />
Tapi ada juga yang mendapat hadiah lain. Marina Segedi, eks atlet pencak silat, mendapat tunjangan rumah dari Kementerian Pemuda dan Olahraga. Namun tunjangan itu didapat setelah Marina menjalani kehidupan yang kurang layak.<br />
<br />
Peraih medali emas SEA Games di Filipina pada 1981 tersebut harus banting tulang menghidupi keluarganya sebagai pengemudi taksi. Setelah dia berpisah dengan suaminya, Rainer Nurdin pada 1990, wanita yang juga menjadi juara tingkat Asia di Singapura itu, terpaksa harus menghidupi sendiri kedua anak perempuannya yang masih kecil: Ayu Yulinasari dan Rima Afriani Caroline. <br />
<br />
Sejak saat itu ia pun mulai kerja apa saja untuk mencari nafkah. Awalnya Marina bekerja sebagai sopir taksi, pada 1991. Namun 3 tahun kemudian ia berhenti. “Setelah berhenti, saya bekerja apa saja. Pernah dagang kue, nasi, sampai jadi peran pembantu di film. Dan Januari 2011 saya masuk lagi ke Blue Bird,” ujar Marina. <br />
<br />
Setali tiga uang dengan Marina, mantan atlet atletik Indonesia, Samuel Elia Huwae juga hidup serba kekurangan. Peraih medali perak dan perunggu di Sea Games 1991 ini hidupnya menjadi seorang juru parkir di Senayan. <br />
<br />
“Kalau saya punya uang banyak saya tak akan bekerja seperti ini,” cetus Samuel. <br />
<br />
Hidup pas-pasan juga dialami Hapsani, peraih medali perak dan perunggu di SEA Games 1981 dan 1983. Bahkan mantan atlet lari estafet 4 x 100 meter ini terpaksa menjual medali yang diperolehnya ke pasar loak di Jatinegara Jakarta Timur, pada 1999. <br />
<br />
“Suami saya terpaksa menjual medali-medali itu untuk beli makanan. Sebab saat itu suami saya menganggur,” jelas Hapsani yang kini telah berusia 50 tahun. <br />
<br />
Kisah Marina, Elia Huwae dan Hapsani merupakan kenyataan betapa tragisnya nasib sejumlah mantan atlet yang dulu pernah berjasa mengharumkan nama Indonesia. Mereka hidup pas-pasan, membanting tulang untuk menyambung hidup usai pensiun sebagai atlet nasional. <br />
<br />
Perhatian dari pemerintah memang sangat kurang. Untuk itu diharapkan agar para atlet agar lebih bijak dalam menentukan masa depan. Misal mengelola uang bonus saat juara menjadi investasi emas, properti atau pendidikan. <br />
<br />
“Kita harus memberikan dukungan moril juga materiil. Selain itu juga ada pemberdayaan agar kualitas hidup mereka menjadi layak,” harap Rudi Hartono.<br />
<br />
Sumber: <a href="http://id.olahraga.yahoo.com/news/spt--pahit-manis-kehidupan-mantan-atlet-berpestasi-051253886.html" target="_blank">http://id.olahraga.yahoo.com/news/spt--pahit-manis-kehidupan-mantan-atlet-berpestasi-051253886.html</a>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12964712398496741301noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7179489690173222150.post-73515149404654210152012-09-07T23:54:00.001+02:002012-09-07T23:54:31.093+02:00TKI Melawan Perampok LegalBekerja diluar negeri sebagai TKI merupakan pilihan alternative karena dinegara sendiri yang kaya raya tidak ada kesempatan bekerja. Mengingat keberadaan pemerintah dinegara kita yang seperti kerbau yang hanya mau mendengarkan siapa yang lebih dekat membisiki ditelinganya,lambat dan hanya bisa makan uang rakyat hasil memeras,pemerintah kita lebih dekat dengan koruptor,maling,perampok yang sudah terkordinir dengan baik dengan mengatas namakan UU.Untuk itu pemerintah kita/negara kita yang kaya raya ini,subur makmur gemah ripah loh jinawi menjadi negara terbesar dalam export manusia berkedok TKI.<br />
<br />
BNP2TKI yang sesungguhnya kepanjangan dari BADAN NASIONAL PENEMPATAN,PERLINDUNGAN TENAGA KERJA LUAR NEGERI sekarang beralih pungsi menjadi,BADAN NASIONAL PERAMPOKAN,PELECEHAN,PENGANIAYAAN TENAGA KERJA INDONESIA,sungguh memilukan nasib TKI,bukan cuman dinegara penempatan mengalami penekanan dan intimidasi tetapi dinegara sendiri yang sudah jelaspun masih diperlakukan sewenang- wenang,BNP2TKI memperlakukan kita seperti tawanan yang tidak semestinya diterima oleh pahlawan penyumbang devisa terbesar,mengumpulkan kita ditempat yang tidak layak yang dipenuhi para bajingan ,preman dan penjahat,rasa nyaman dinegara sendiri nyaris tidak terasa oleh TK dikala pulang kenegara sendiri.<br />
<a name='more'></a><br />
Ironis memang TKI yang seharusnya diperlakukan dengan hormat malah diintimidasi dan dilecehkan keberadaannya dinegara sendiri.BNP2TKI tidak ubahnya sebagai Organisasi jaringan perdagangan manusia (Human Trafficking),sementara Departemen tenaga kerja tidak berpungsi sama sekali menangani pekerja luar negeri/TKI,entah apa dibalik ini semua permainan cantik yang dimainkan oleh BNP2TKI dengan memperkaya para pejabat BNP2TKI,Asuransi TKI yang klim pencairannya bertele -tele bahkan hampir semua klim asuransi TKI tidak dapat dicairkan alias disikat dan dirampas oleh BNP2TKI,Armada anggutan TKI yang sesungguhnya hanya menjadi sarang pemeras dikerahkan dan diakui milik BNP2TKI.Ini bukti bahwa keberadaan kita dan keberadaan terminal khusus TKI hanya menjadi sarang permapokan dan pemerasan TKI yang dilakukan oleh Perampok yang dilegalkan.<br />
<br />
Dengan kejadian kejadian yang telah menimpa dibandara soekarno-hata jelas menunjukan bahwa TKI tak lebihnya hanya sebagai ladang pemerasan oleh Penyamun yang mengaku sebagai bagian dari TKI,BNP2TKI harus dibubarkan dan TKI harus menjadi TKI yang cerdas yang bisa saling melindungi dan mengawasi satu sama lain dibawah naungan Departemen terkait.BNP2TKI lahir bukan dari orang -orang yang pernah merasakan jadi TKI,BNP2TKI dilahirkan hanya untuk memperkaya para pengurusnya.<br />
<br />
Salam TKI semoga kita semua bisa lebih jernih berpikir untuk kelangsungan kita kedepan,tedas dan katakan tidak pada aturan BNP2TKI yang menyesatkan dan merugikan Kita semua,kita adalah pahlawan yang selagi tidak mel;anggar hukum perlawanan kita terhadap kedholiman akan kuat dimata hukum.<br />
<br />
Terima kasih<br />
<br />
By: Subhan<br />
Source: <a href="http://luar-negeri.kompasiana.com/2012/08/03/tki-melawan-perampok-legal/" target="_blank">http://luar-negeri.kompasiana.com/2012/08/03/tki-melawan-perampok-legal/</a>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12964712398496741301noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7179489690173222150.post-54920078202568949252012-08-27T01:43:00.000+02:002012-08-26T23:42:48.592+02:00Sejak 1 Januari 2011 Bebas Fiskal Luar Negeri[JAKARTA] Terhitung sejak pukul 00.00 waktu setempat tanggal 1 Januari 2011, bagi Wajib Pajak Orang Pribadi dalam negeri yang tidak memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan telah berusia 21 (dua puluh satu) tahun yang bertolak ke luar negeri tidak dikenakan kewajiban membayar Fiskal Luar Negeri (FLN). <br />
<br />
Direktur Penyuluhan Pelayanan dan Hubungan Masyarakat, Ditjen Pajak, Iqbal Alamsjah kepada SP, Selasa (28/12) mengatakan, ketentuan ini ditegaskan oleh Direktorat Jenderal Pajak melalui Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-141/PJ/2010 tanggal 17 Desember 2010. ”Penentuan waktu 00.00 tersebut didasarkan pada jam yang tertera pada boarding pass untuk keberangkatan ke luar negeri,” kata dia.<br />
<a name='more'></a><br />
Ketentuan tentang tidak dikenakannya kewajiban membayar FLN diatur dalam Pasal 25 ayat (8a) Undang Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan. Sebelumnya, pada periode 1 Januari 2009 sampai dengan 31 Desember 2010, bagi Wajib Pajak Orang Pribadi negeri yang tidak memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan telah berusia 21 (dua puluh satu) tahun yang bertolak ke luar negeri wajib membayar Fiskal Luar Negeri (FLN) sebesar Rp 2,5 juta bagi yang menggunakan pesawat udara dan Rp 1 juta bagi yang menggunakan angkutan laut. <br />
<br />
”Dengan adanya SE Dirjen Pajak ini, maka kepastian waktu saat berlakunya bebas Fiskal Luar Negeri menjadi pasti. Sehingga ada kesamaan pemahaman antara petugas pajak dan wajib pajak” Ungkap Direktur Penyuluhan Pelayanan dan Hubungan Masyarakat Ditjen Pajak, Iqbal Alamsjah. [E-8]<br />
<br />
Sumber:<br />
http://www.suarapembaruan.com/ekonomidanbisnis/sejak-1-januari-2011-bebas-fiskal-luar-negeri/2294Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12964712398496741301noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7179489690173222150.post-75578337163906796432012-08-26T23:41:00.001+02:002012-08-26T23:41:21.364+02:00Apa itu NPWP?Sesuai dengan Pasal 1 ayat (6) UU KUP Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) adalah nomor yang diberikan kepada Wajib Pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.<br />
<br />
Nomor NPWP yang diperoleh WP terdiri dari 15 digit angka dengan format XX.XXX.XXX.X-XXX.XXX, angka-angka tersebut konon katanya hasil rumusan yang bersumber dari database kantor pajak dengan kode-kode yang unik, yang saya ketahui tempat terdaftar Wajib Pajak mempengaruhi kode NPWP yang dimilikinya, misalnya untuk daerah Jakarta akan memiliki kode KPP berbeda dengan daerah Denpasar.<br />
<a name='more'></a><br />
Saat ini bentuk kartu NPWP yang diterbitkan oleh kantor pajak seukuran atau mirip dengan kartu ATM berwarna kuning keemasan yang berisi nomor NPWP, nama Wajib Pajak, alamat wajib pajak dan tanggal terdaftar.<br />
<br />
Apa saja fungsi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)<br />
<br />
Fungsi dari Nomor Pokok Wajib Pajak:<br />
<br />
<ul>
<li>Untuk mengetahui identitas Wajib Pajak;</li>
<li>Untuk menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan dalam pengawasan administrasi perpajakan</li>
<li>Untuk keperluan yang berhubungan dengan dokumen perpajakan</li>
<li>Untuk memenuhi kewajiban perpajakan, misalnya dalam pengisian SSP</li>
<li>Untuk mendapatkan pelayanan dari instansi-instansi tertentu yang mewajibkan pencantuman NPWP dalam dokumen yang diajukan. Misal: Dokumen Impor (PPUD, PIUD), Permohonan Kredit Bank diatas 50 juta.</li>
</ul>
<br />
Setiap WP hanya diberikan satu NPWPAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/12964712398496741301noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-7179489690173222150.post-41663567531713266672012-08-26T01:02:00.000+02:002012-08-26T01:02:04.502+02:00NPWP dan Fiskal Bagi WNI Yang Bekerja Di Luar Negeri Ditulis oleh Indra Riana <br />
<span style="font-size: xx-small;">Friday, 09 January 2009</span><br />
Pertanyaan:<br />
<br />
Teman saya seorang WNI telah bekerja di luar negeri selama satu tahun. Saat ini dia menanyakan apakah dia harus punya NPWP untuk dapat memanfaatkan bebas Fiskal Luar Negeri (FLN), apabila berkunjung ke Indonesia.<br />
<br />
Savitri<br />
Jawaban:<br />
<br />
Untuk jelasnya saya kutip ketentuan mengenai kewajiban NPWP dalam UU PPh pasal 2 sebagai berikut :<br />
<a name='more'></a><br />
"1.Subjek Pajak orang pribadi dalam negeri adalah orang pribadi yang bertempat tinggal di indonesia, orang pribadi yang berada di Indonesia lebih dari 183 hari (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka<br />
waktu 12 (dua belas bulan, atau orang pribadi yang dalam suatu tahun pajak berada di Indonesia dan mempunyai niat untuk bertempat tinggal di Indonesia.<br />
2. Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri adalah Subjek Pajak orang pribadi dalam negeri yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan."<br />
<br />
Nah, karena teman ibu tinggal di luar negeri sudah lebih dari 183 hari, maka beliau tidak termasuk dalam Subyek Pajak Orang Pribadi sehingga TIDAK perlu memiliki NPWP selama tinggal di luar negeri tersebut.<br />
<br />
Mengenai kewajiban Fiskal Luar Negeri (FLN) telah diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-53/PJ/2008 tanggal 31 Desember 2008 pasal 7 ayat 4 sebagai berikut:<br />
<br />
"4. Warga Negara Indonesia yang bertempat tinggal tetap di luar negeri yang memiliki dokumen resmi sebagai penduduk negeri tersebut, dengan menunjukkan salah satu dari tanda pengenal resmi yang masih berlaku sebagai penduduk luar negeri berikut ini:<br />
<br />
a. Green Card;,<br />
b. Identity Card;<br />
c. Student Card;<br />
d. Pengesahan alamat di luar negeri pada Paspor oleh Kantor Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri;<br />
e. Surat Keterangan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia atau Kantor Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri;<br />
f. Tertulis resmi di paspor oleh Kantor Imigrasi negara setempat."<br />
<br />
Sepanjang WNI tersebut termasuk dalam kategori diatas, tidak perlu bayar Fiskal Luar Negeri,namun ada perkecualian sebagaimana di bawah ini :<br />
<br />
Meskipun seseorang mempunyai salah satu tanda pengenal resmi sebagaimana huruf a s.d. f, tetapi dalam kenyataannya tidak tinggal di negara tersebut tetapi tinggal di Indonesia lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan, yang bersangkutan wajib membayar Fiskal Luar Negeri pada saat akan bertolak ke luar negeri.<br />
<br />
Jadi kesimpulannya adalah, sepanjang WNI berada/tinggal /bekerja di luar negeri lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan, maka WNI terebut tidak perlu mendaftarkan diri untuk mendapatkan NPWP. Karena sebenarnya hak pemajakannya ada pada Negara tempat dimana di berdomisili bukan di Indonesia.<br />
<br />
Demikian penjelasan kami (IRDS) <br />
<br />
Sumber:<br />
http://pajak.com/index.php?option=com_content&task=view&id=3346&Itemid=121Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12964712398496741301noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7179489690173222150.post-47622579602494567712012-08-19T05:09:00.001+02:002012-08-19T13:16:56.088+02:00Modus pemerasan TKI di Bandara Soekarno HattaBy hasbunal on Thu, 01/12/2012 - 19:01<br />
<br />
Tulisan ini mungkin bisa dijadikan pembelajaran bagi buruh migran yang sedang mengambil cuti dan ingin membuat KTKLN.<br />
<br />
Mulai tahun 2010 pemerintah mewajibkan semua Buruh Migran Indonesia (BMI) memiliki Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN). Saat ini, layanan pembuatan KTKLN hanya tersedia di dalam negeri, Indonesia. Sedangkan bagi BMI yang terlanjur bekerja di luar negeri sebelum masa KTKLN diberlakukan mendapat keringanan untuk membuatnya ketika mengambil cuti pulang ke tanah air. Tulisan ini mungkin bisa dijadikan pembelajaran bagi BMI yang sedang mengambil cuti dan ingin membuat KTKLN.<br />
<a name='more'></a><br />
Untuk membuat KTKLN diperlukan beberapa dokumen kerja seperti, paspor, surat cuti (re-entri letter), tiket perjalanan, Perjanjian Kerja, dan Id card jika ada. Persiapkan dokumen-dokumen tersebut menjelang kepulangan cuti.<br />
<br />
Selama di perjalanan hingga tiba di tanah air, jaga keamanan dokumen-dokumen tersebut agar tidak hilang atau berpindah tangan ke pihak lain . Sesampai di Bandara terminal khusus untuk TKI, jangan pernah serahkan dokumen-dokumen tersebut kesiapapun meski orang tersebut mengaku bagian dari petugas BNP2TKI, karena bisa berakibat fatal.<br />
<br />
Berdasarkan pengalaman saya setelah beberapa kali mengantarkan BMI yang cuti dari Timur Tengah ternyata saya menemukan kejadian aneh di luar kebiasaan, dan itu terjadi dua kali terhadap BMI. Perjanjian Kerja dan surat cuti (re-entry letter) milik BMI tersebut ditahan oleh Perusahaan Penyalur Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) yang memberangkatkan BMI setelah pulang cuti.<br />
<br />
Penahanan dokumen tersebut terjadi di terminal khusus TKI di Jakarta dan dokumen milik BMI tersebut hanya ditukar dengan secarik kertas yang berisikan insturksi agar BMI datang ke PPTKIS terkait pada tanggal yang ditulis tangan oleh petugas di tempat tersebut, lengkap dengan rute perjalanan dari terminal bus atau stasiun kereta api menuju kantor PPTKIS terkait.<br />
<br />
Ternyata, ketika BMI tersebut mendatangi kantor PPTKIS untuk mengambil dokumen milik BMI. PPTKIS meminta uang sebesar Rp 2.000.000 untuk biaya penebusan dokumen BMI. Kejadian ini merupakan modus pemerasan terhadap BMI yang dilakukan oleh oknum yang sangat terorganisir.<br />
<br />
Untuk mengantisipasi aksi pemerasan oknum, tips pertama; ada baiknya jika BMI menggandakan atau memfotokopi dokumen penting yang dibutuhkan untuk mengurus KTKLN sehingga masih ada bukti jika terpaksa dokumen diambil oleh pihak PPTKIS. Tips kedua, jika oknum menahan dokumen BMI, buatlah surat tanda terima dan perjanjian yang disertai materai 6000 rupiah agar dokumen BMI tidak disalah-gunakan dan merugikan BMI<br />
<br />
terimakasih semoga bermanfaat.<br />
<br />
<br />
<br />
sumber: buruhmigran.or.idAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/12964712398496741301noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7179489690173222150.post-8767527456519672962012-08-19T05:01:00.001+02:002012-08-19T05:04:24.579+02:00Pemerasan TKI Masih Terjadi di Bandara Soekarno HattaJAKARTA, selaluonline.com- Aksi pemerasan dan penipuan terhadap TKI di terminal Bandara Soekarno Hatta (Soeta) masih saja terjadi. Setibanya di tanah air, para pahlawan devisa itu kerap menjadi bulan-bulanan oknum tertentu dengan dalih memberi kemudahan dan fasilitas. <br />
<br />
Kepada Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Moh Jumhur Hidayat, mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak Angkasa Pura II untuk mengatasi masalah itu.<br />
<br />
"Saya sudah mengusulkan pembenahan ke Angkasa Pura karena kita enggak punya kewenangan di situ," ujar Jumhur, Rabu (21/3/2012).<br />
<a name='more'></a><br />
Sebenarnya, kata Jumhur, pemerintah telah mengadakan perubahan dalam melayani TKI di dalam terminal Soeta. TKI telah diberikan lounge khusus di dalam bandara Soetta. Lounge tersebut dibuat sejak tahun 2005.<br />
<br />
Kemudian, didirikan juga balai untuk kedatangan dan kepulangan para TKI ke tempat asalnya. Fasilitas tersebut semata dibuat untuk melindungi para TKI. Sebab, kata Jumhur, sebelumnya banyak kasus para TKI diperas, dibius, hingga dibunuh.<br />
<br />
"Memang sebagian orang merasa tidak perlu ke gedung itu. Tapi bukan berarti harus ada permainan pungli," tambah Jumhur.<br />
<br />
Oleh sebab itu, dalam menghadapi segala macam bentuk pelayanan yang tidak menyenangkan, TKI harus berani melawan. TKI jangan mau diperas oleh oknum petugas bandara. "Ya dia jangan mau diperas. Tapi susah. TKI lugu juga," sebut dia.<br />
<br />
Misalnya saja, sebut Jumhur, kalau ada porter, yakni jasa pembawa barang, menjajakan layanannya, sebisa mungkin TKI harus menolaknya. Maksudnya, lebih baik para TKI membawa barangnya sendiri. Jika ada TKI yang kehilangan bagasi berarti harus diurus ke pengelola bandara.<br />
<br />
Jumhur menyimpulkan, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Angkasa Pura II untuk menanggapi keluhan dari para TKI. "Saya keberatan. Saya akan berkordinasi dengan Angkasa Pura," pungkasnya.<br />
<br />
Seperti diketahui, sejumlah TKI mengeluh dengan pelayanan yang mereka terima di Bandara Soetta. Sampai-sampai mereka menganggap Soetta sebagai tempat yang "angker".<br />
<br />
Buruknya pelayanan dimulai dari proses pemeriksaan yang tidak wajar oleh petugas bandara sampai hilangnya barang bawaan sering mereka alami. Bahkan ada juga yang merasa dikriminalisasi.<br />
<br />
Salah satunya adalah pengalaman Aulia, TKI asal Hong Kong yang mengalami pemerasan oleh petugas di Bandara Soetta pada Januari 2012 lalu. Aulia mengatakan, dia dikenakan biaya tambahan yang tidak wajar akibat barang bawaannya yang menurut petugas bandara melebihi batas maksimum beban bagasi.<br />
<br />
"Batas maksimumnya mereka bilang hanya mencapai 25 kg. Di situ saya adu argumentasi sedikit dengan petugas. Ketika masih di Hong Kong, saya sudah diberitahu untuk batas maksimum bagasi bisa mencapai 35 kg," jelasnya.<br />
<br />
Dari Hong Kong, ia menggunakan penerbangan dengan Maskapai Cathay Pacific kemudian untuk penerbangan lanjutan ke Semarang akan menaiki pesawat Garuda.<br />
<br />
Setelah adu argumen akhirnya Aulia menuruti kemauan petugas yang mengharuskannya membayar denda kelebihan beban bagasi.<br />
<br />
Ia pun mendapatkan perlakuan buruk lagi saat hendak mencari informasi hotel yang dekat dengan bandara. Secara terang-terangan petugas bandara meminta uang untuk informasi yang akan diberikan.<br />
<br />
Tetapi Aulia menolak dengan mengatakan dirinya tidak ada uang lagi untuk membayar hal itu. Walau begitu, tetap saja petugas itu memaksa secara halus.<br />
<br />
"Mbak... Kalau mbak nggak ada rupiah, dollar juga nggak papa kok. Kita juga menerima," kata petugas tersebut. (mas/kcm)<br />
<br />
Sumber:<br />
http://selaluonline.com/detail-4664-pemerasan-tki-masih-terjadi-di-bandara-soekarno-hatta.htmlAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/12964712398496741301noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7179489690173222150.post-61513154037338908922012-08-10T21:45:00.002+02:002012-08-10T21:45:22.060+02:00Pemerasan TKI Masih Terjadi di Bandara Soekarno HattaJAKARTA, selaluonline.com- Aksi pemerasan dan penipuan terhadap TKI di terminal Bandara Soekarno Hatta (Soeta) masih saja terjadi. Setibanya di tanah air, para pahlawan devisa itu kerap menjadi bulan-bulanan oknum tertentu dengan dalih memberi kemudahan dan fasilitas. <br />
<br />
Kepada Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Moh Jumhur Hidayat, mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak Angkasa Pura II untuk mengatasi masalah itu.<br />
<a name='more'></a><br />
"Saya sudah mengusulkan pembenahan ke Angkasa Pura karena kita enggak punya kewenangan di situ," ujar Jumhur, Rabu (21/3/2012).<br />
<br />
Sebenarnya, kata Jumhur, pemerintah telah mengadakan perubahan dalam melayani TKI di dalam terminal Soeta. TKI telah diberikan lounge khusus di dalam bandara Soetta. Lounge tersebut dibuat sejak tahun 2005.<br />
<br />
Kemudian, didirikan juga balai untuk kedatangan dan kepulangan para TKI ke tempat asalnya. Fasilitas tersebut semata dibuat untuk melindungi para TKI. Sebab, kata Jumhur, sebelumnya banyak kasus para TKI diperas, dibius, hingga dibunuh.<br />
<br />
"Memang sebagian orang merasa tidak perlu ke gedung itu. Tapi bukan berarti harus ada permainan pungli," tambah Jumhur.<br />
<br />
Oleh sebab itu, dalam menghadapi segala macam bentuk pelayanan yang tidak menyenangkan, TKI harus berani melawan. TKI jangan mau diperas oleh oknum petugas bandara. "Ya dia jangan mau diperas. Tapi susah. TKI lugu juga," sebut dia.<br />
<br />
Misalnya saja, sebut Jumhur, kalau ada porter, yakni jasa pembawa barang, menjajakan layanannya, sebisa mungkin TKI harus menolaknya. Maksudnya, lebih baik para TKI membawa barangnya sendiri. Jika ada TKI yang kehilangan bagasi berarti harus diurus ke pengelola bandara.<br />
<br />
Jumhur menyimpulkan, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Angkasa Pura II untuk menanggapi keluhan dari para TKI. "Saya keberatan. Saya akan berkordinasi dengan Angkasa Pura," pungkasnya.<br />
<br />
Seperti diketahui, sejumlah TKI mengeluh dengan pelayanan yang mereka terima di Bandara Soetta. Sampai-sampai mereka menganggap Soetta sebagai tempat yang "angker".<br />
<br />
Buruknya pelayanan dimulai dari proses pemeriksaan yang tidak wajar oleh petugas bandara sampai hilangnya barang bawaan sering mereka alami. Bahkan ada juga yang merasa dikriminalisasi.<br />
<br />
Salah satunya adalah pengalaman Aulia, TKI asal Hong Kong yang mengalami pemerasan oleh petugas di Bandara Soetta pada Januari 2012 lalu. Aulia mengatakan, dia dikenakan biaya tambahan yang tidak wajar akibat barang bawaannya yang menurut petugas bandara melebihi batas maksimum beban bagasi.<br />
<br />
"Batas maksimumnya mereka bilang hanya mencapai 25 kg. Di situ saya adu argumentasi sedikit dengan petugas. Ketika masih di Hong Kong, saya sudah diberitahu untuk batas maksimum bagasi bisa mencapai 35 kg," jelasnya.<br />
<br />
Dari Hong Kong, ia menggunakan penerbangan dengan Maskapai Cathay Pacific kemudian untuk penerbangan lanjutan ke Semarang akan menaiki pesawat Garuda.<br />
<br />
Setelah adu argumen akhirnya Aulia menuruti kemauan petugas yang mengharuskannya membayar denda kelebihan beban bagasi.<br />
<br />
Ia pun mendapatkan perlakuan buruk lagi saat hendak mencari informasi hotel yang dekat dengan bandara. Secara terang-terangan petugas bandara meminta uang untuk informasi yang akan diberikan.<br />
<br />
Tetapi Aulia menolak dengan mengatakan dirinya tidak ada uang lagi untuk membayar hal itu. Walau begitu, tetap saja petugas itu memaksa secara halus.<br />
<br />
"Mbak... Kalau mbak nggak ada rupiah, dollar juga nggak papa kok. Kita juga menerima," kata petugas tersebut. (mas/kcm)<br />
<br />
Sumber:<br />
<a href="http://selaluonline.com/detail-4664-pemerasan-tki-masih-terjadi-di-bandara-soekarno-hatta.html">http://selaluonline.com/detail-4664-pemerasan-tki-masih-terjadi-di-bandara-soekarno-hatta.html</a>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12964712398496741301noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7179489690173222150.post-43595630580122371762012-08-10T21:39:00.002+02:002012-08-10T21:39:51.907+02:00Saya Trauma, Mendarat di Bandara Soekarno-HattaPengalaman ini sudah lama, kejadiannya tahun 2007. Tapi sampai kini, saya masih trauma kalau menyebut, Bandara Soekarno-Hatta. Dan saya wanti-wanti ke majikan saya, kalau pulang jangan melewati bandara besar ini. Tahun lalu, saya pulang melewati Bandung dan nyatanya di sana aman-aman saja, tanpa sembarang perlakuan buruk dan perbedaan pelayanan. Ah, Bandara Soekarno-Hatta, namanya menjadi hantu untuk para tenaga kerja.<br />
<br />
Berawal dari sebuah kartu nama…<br />
<a name='more'></a><br />
Awal mendapatkan kartu nama ini, aku sempat juga membuat puisi. Entahlah… Kok rasanya lucu dan menyakitkan saat aku mendapatkannya. Bahkan, saat pertama kali aku mengenal dengan orang ini. Namanya cukup singkat, sebut saja Sujen (bukan nama sebenar) hanya lima huruf khas nama Sunda. Bekerja di Syarikat Rent car, tour and travel di kawasan Bandara Soekarno-Hatta.<br />
<br />
Berawal dari kepulanganku ke Indonesia tahun 2007 setelah merantau di Negeri orang. Sebelum pulang, sebetulnya aku sudah cukup khawatir dan takut mengenai pemerasan di Bandara Soekarno-Hatta oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Dalam ketakutan dan kekhawatiran, akhirnya di beli juga tiket pulang pergi dari Kuala Lumpur ke Bandara Soekarno-Hatta Jakarta.<br />
<br />
Pun ketika aku bertanya kepada orang-orang yang telah pulang melewatinya. Mereka banyak yang mengaku kecewa dengan birokrasi yang ada di sana. Dalam kebimbangan dan keragu-raguan akhirnya aku pulang juga ke negeri kelahiran Indonesia. Negeri yang selama dua tahun aku tidak menjenguknya, Negri yang selama aku merantau hanya aku dengar ceritanya. Berbagai nasihat dan petua sudah aku daptkan, termasuk nasihat dari seorang isteri pekerja ekspatriat.<br />
<br />
Akhirnya, selamatlah aku mendarat di Bandara Soekarno-Hatta. Masih dalam ketakutan, jantung berdetak melebihi biasanya. Aku berusaha serileks mungkin. Dengan gaya baju yang seolah-olah seperti pelajar, siap dengan tas yang melilit di pundak tidak menggambarkan TKW kebanyakan. Nyatanya, aku tetaplah Pahlawan Devisa yang pintu laluannya sudah di sediakan. Terpampang tulisan besar setelah keluar dari pintu imigrasi, “SELAMAT DATANG PAHLAWAN DEVISA.” Sedikit bangga dengan tulisan itu meskipun dalam hati kadang lucu juga, Pahlawan Devisa tak ubahnya seperti Pahlawan Tanda Jasa. Mereka jarang atau bahkan tidak begitu di hiraukan hak-haknya.<br />
<br />
Semuanya berjalan lancar, passport sudah di periksa. Aku berjalan ke arah kanan untuk menuju pintu 3 khusus untuk tenaga kerja yang baru pulang. Kemudia diantar dengan Bus menuju ke daerah dan kota asal masing-masing. Di sinilah semuanya bermula, katanya, sewaktu mendaftar bayar tergantung kepada daerah mana mereka akan tuju. Yang lebih menyedihkan ternyata, setelah mereka sampai di tempat tujuan sopir travel meminta lagi bayaran lebih. Ini tidak hanya menimpa para pekerja rumah tangga, para pekerja Pabrik pun mengalaminya. Dan lagi, para pekerja tidak boleh di jemput oleh keluarganya<br />
<br />
Malangnya, kakak iparku sudah menunggu di luar. Dalam berpikir, ada seorang petugas yang mendekatiku dan mengajakku berbincang. Petugas ini pake seragam dan aku yakin, dia memang pekerja di Bandara Soekarno-Hatta bukan oknum yang seperti aku gambarkan. Dari beberapa dialog, aku ambil kesimpulan memang keluarga tidak boleh menjemput. Tapi anehnya, dia memanggil seorang lagi yang gayanya seperti Pak Polisi tapi berpakaian biasa.<br />
<br />
Di kenalkannyalah aku dengannya. Ngobrol sebentar, kemudian orang tersebut meminta nomor hp kakaku. Aku merasa, ini adalah sebuah sindiket terorganisir dan banyak orang di dalamnya. Terbukti, sudah ada orang lain yang menghubungi kakaku. Aku pun dah syak, kalau mereka akan meminta uang kepada kakaku. Lama aku menunggu terkadang, suaraku agak meninggi ketika berbicara dengan orang oknum tadi. Yang lebih lucu, ketika dia bilang,<br />
<br />
“Mbak ini cerewet amat, tujuan kita mau menyelamatkan mbak.”<br />
<br />
Aku pun dengan ketus menukas, “Mau menyelamatkan atau menghanyutkan, Mas…?” Mendengar kata-kataku oknum itu sepertinya terkejut dan aku yakin dia marah. Aku sich, cuek aja.<br />
<br />
Lama menunggu, akhirnya tibalah aku keluar dari Bandara tanpa melewati pintu 3. Tapi melewati pintu 2 seperti penumpang yang lainnya bukan melewati pintu para TKI dan ini aku harus bayar mahal. Sebelum beredar, oknum tadi mengingatkan, supaya aku jalan lurus saja dan oknum tadi berada jauh di depanku. Aku semakin syak, ini pasti lewat tidak benar bertambahlah kekhawatiranku. Sebelum beredar dari situ, seorang berseragam biru mencegat oknum tadi, membisikan sesuatu. Terjadi negosiasi akhirnya, oknum tadi mengeluarkan dompetnya dan selembar uang di hulurkan kepada orang berseragam biru.<br />
<br />
Aku berjalan dengan perasaan takut dan was-was. Oknum tadi berjalan jauh di depan. Tiba-tiba seorang berseragam biru mencegatku. Aku semakin berdebar. Dari jauh, oknum tadi memberi isyarat kepada orang berseragam biru. Kemudian, dibiarkannya aku berlalu tanpa sembarang pertanyaan dan pemeriksaan. Sebelum keluar dari situ, ada dua orang yang menjemputku untuk membawaku ke atas. Dan di depan lift kakaku sudah menunggu. Di bawanya aku terburu-buru. Sebelum menaiki taksi, terjadi lagi adegan salaman yang meberi arti, aku rasa mereka memberikan uang. Aku lihat tukang sapu di Bandara, sepertinya dia sudah faham dengan apa yang berlaku.<br />
<br />
Naiklah aku bersama dengan kakakku ke taksi. Sebuah taksi Bandara, cantik mobilnya, APV. Tidak lama kemudian taksi pun bergerak, di sebelah sopir duduk seorang lagi yang aku tidak kenal. Setelah lama berjalan, nyatanya kita hanya di ajak keliling Bandara. Kemudian balik lagi ke tempat semula. Ah, sungguh ironis! Ternyata mereka bekerja sama untuk mengaut uang para TKI yang baru pulang.<br />
<br />
Kita saling bertekak, aku marah. Sementara, kakak iparku masih diam. Dia nih emang low profile banget. Kalau mau keluar dari Bandara ini, kita harus bayar Rp.250.000. Waduh, pelik bin ajaib asli mahal banget pikirku. Aku tanya ke kakaku, berapa tadi dia memberikan uang ke oknum tadi. Nyatanya, sudah Rp.700.000 dia berikan kepada oknum tadi. Aku semakin kesal. Untuk meluahkan kekesalan aku, aku pun bertepuk tangan dan berkata,<br />
<br />
“Horeee….. Aku kena tipu!” Tak ayal, mereka semakin marah. Dari pada ribut, akhirnya aku memutuskan “Dah, Pak, anterin kita ke Kalideres.”<br />
<br />
Akhirnya berjalanlah taksi menuju ke Kalideres. Orang yang duduk di sebelah sopir tadi turun. Masih dengan nada suara yang tinggi dan aku rasa dia marah, Pak sopir bercerita kalau dia tidak tahu apa-apa. Dia hanya tahu bawa saja. Dalam hati, “Aku nggak percaya tuh” Tapi, aku menenangkan diri, mencoba bersabar, siapa tahu dari sini aku bisa mengorek cerita, kemana saja uangku tadi?<br />
<br />
Lama kelamaan, Pak sopir itu bersikap biasa. Aku dan kakaku pun ngobrol seperti biasa. Tidak adalagi nada marah dan kecewa. Akhirnya, aku mempunyai celah untuk bertanya tentang cerita di Bandara.<br />
<br />
“Pak, aku ikhlasin nggak, yah, uangku yang tadi?”<br />
<br />
“Yah, saya mah gngak tahu. Itu mah tergantung Eneng.”<br />
<br />
“Uang yang tadi itu, kemana aja yah, Pak?”<br />
<br />
“Yah buat mereka-mereka lah, Neng. Kalau di ikutkan, tiap orang nggak dapet banyak. Karena di bagi banyak orang.” Wah, satu ilmu nih, dalam hati aku. Ternyata ini kerja orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Memeras duit orang, tanpa memeras keringat sendiri. Hanya memeras otak, gimana caranya nipu orang. Walah… Moga aja yang mereka makan mendapat keberkahan dari Allah.<br />
<br />
“Neng, kalau TKI pulang memang gak bisa di jemput. Meskipun Eneng punya kenalan orang dalam, aturannya tetap begitu. Sejak keputusan Presidan melarang anggota keluarga menjemput TKI.” Pak Sopir berusaha menjelaskan. “Tadi Neng di minta berapa?”<br />
<br />
“Tujuh ratus ribu Pak…”<br />
<br />
“Itu di kira murah, Neng, kadang ada yang lebih mahal.” Ujarnya. Kasihan amat yah nasib Pahlawan Devisa ini<br />
<br />
Mobil terus berjalan menerobos kesesakan lalu lintas. Meninggalkan Bandara Soekarno-Hatta yang mengoreskan sedikit luka di hati kecilku. Ah, kenapa setelah di Negeri sendiri aku justru harus di tipu? Kenapa di saat memasuki Negara sendiri aku harus mengeluarkan beribu-ribu? Duhai Allah, inilah wajah bangsaku? Di mana wajah dan gambaran sebuah negeri yang loh jinawi? Di mana cerita nenek moyang kita yang sopan antun dan menghargai? Negeriku sudah berwarna-warni. Dicampuri tidak hanya oleh asap polutan dan kekotoran tapi diwarnai juga oleh sifat dan kekotoran manusianya. Ah, akankah ada keberkahan di Negeri ini?<br />
<br />
Berbagai soalan bermunculan di benakku. Pak Sopir masih bercerita, katanya pernah juga ada TKW dari Lampung yang menangis sampai terguling-guling di Bandara. Entahlah… aku pun heran dengan para oknum. Mungkin, mereka menyangka para TKW yang baru pulang itu banyak uangnya. Hakikatnya, tidak seperti itu. Ada yang pulang dengan hanya membawa uang beberapa juta saja. Uang mereka sudah di kirimkan tiap bulannya.<br />
<br />
Di tengah-tengah perjalanan Pak Sopir menghulurkan kartu namanya. Aku terima aja. Aku simpan, siapa tahu aku ke Bandara lagi. Kalideres semakin dekat, kami pun semakin akrab dengan Pak Sopir. Tapi, kami meminta di turunkan di Kebon Nanas.<br />
<br />
Sampailah kami di Kebon nanas. Pak Sopir menepikan mobilnya. Aku memberikan sekeping coklat kepada kakaku, untuk Pak Sopir. Kakaku menghulurkannya ke depan. Pak Sopir begitu berterimakasih. Sementara kakaku turun mencari bus, aku menunggu di dalam mobil. Selesai parkir Pak Sopir berucap,<br />
<br />
“Neng, jangan nyangka Bapak nipu, yah. Bapak juga nyari uang untuk keluarga. Bapak mah kerja aja. Gak tahu apa.” Ujarnya. Aku tidak menyangka Pak Sopir akan berkata demikian.<br />
<br />
“Iya, Pak, saya Paham.” Sedih dan terharu mendengar kata-katanya. Kalaulah birokrasi di Negara kita berjalan dengan sempurna, tentunya tidak adalagi keragu-raguan dalam bekerja. Aku rasa, Pak Sopir mungkin tidak enak hati dengan apa yang berlaku. Dan aku yakin, dia orang yang baik.<br />
<br />
Bus jurusan Merak sudah datang. Aku pun turun dari mobil tak lupa ucapan maaf dan terimakasih aku ucapkan kepada Pak Sopir. Kakaku bersalam dengan Pak Sopir. Kami pun menaiki Bus jurusan Merak. Teringat kata pakar motivasi favoritku, “orang jahat, tidak akan berbuat jahat kepada orang jahat, tentunya dia akan mencari orang baik sebagai korbannya.” Alhamdulilah, Terimakasih Ya Allah… Engkau telah selamatkan aku. Sesungguhnya, dari Engkaulah datangnya semua kebaikan. Dan segala keburukan itu datangnya dari aku, manusia yang lemah.<br />
<br />
Ditulis, desember 2008<br />
Anazkia<br />
<br />
<a href="http://regional.kompasiana.com/2011/12/20/saya-trauma-mendarat-di-bandara-soekarno-hatta/" target="_blank">http://regional.kompasiana.com/2011/12/20/saya-trauma-mendarat-di-bandara-soekarno-hatta/</a><br />
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12964712398496741301noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7179489690173222150.post-14450957629149405162012-08-10T21:38:00.003+02:002012-08-10T21:38:30.151+02:00Pemerasan di Bandara Dilakukan Oknum ImigrasiKuala Lumpur - Kedutaan besar RI Kuala Lumpur banyak menerima pengaduan pemerasan oknum imigrasi dari turis Malaysia dan para TKI yang pulang dengan menggunakan SPLP (surat perjalanan laksana pulang).<br />
<br />
Hal ini merusak citra bangsa di mata turis dan warga Indonesia sendiri. "Ya kami memang menerima laporan dari warga Malaysia mengaku diperas oknum imigrasi Bandara Soekarno Hatta dan beberapa TKI yang diperas oknum imigrasi di Bandara saat pulang dengan hanya membawa SPLP," kata minister counsellor Pensosbud KBRI Kuala Lumpur Widyarka Ryananta, Sabtu (27/3).<br />
<a name='more'></a><br />
"Kami sudah klarifikasi kepada turis Malaysia dan memang benar ada orangnya. Dalam laporannya, dia memberikan no HP dengan jelas. Laporan ini sudah kami berikan kepada atase imigrasi di KBRI yang akan diteruskan ke kantor imigrasi Bandara Soekarno-Hatta," katanya.<br />
<br />
Sedangkan laporan pemerasan oknum imigrasi kepada TKI yang pulang dengan menggunakan SPLP sudah diteruskan kepada Irjen Imigrasi di Jakarta untuk diselidiki dan membersihkan onum-oknum imigrasi yang telah mencoreng citra bangsa.<br />
<br />
Berdasarkan laporan turis Malaysia Andrew, seorang oknum imigrasi di Bandara Soekarno-Hatta memeras dia, 12 Maret 2010. Saat itu, dia sedang tergesa-gesa harus kembali ke Kuala Lumpur dengan penerbangan AirAsia akibat kemacetan di Jakarta. Saat tergesa-gesa, kartu imigrasi keberangkatan hilang.<br />
<br />
Oknum imigrasi bernama Aki Widianto meminta uang 200 dolar AS atas kehilangan kartu tersebut, namun ditolak oleh Andrew.<br />
<br />
Oknum itu menurunkan permintaan menjadi 200 ringgit tapi ditolak juga.<br />
<br />
Turun lagi permintaan, oknum itu minta Rp200.000 namun ditolak juga oleh Andrew.<br />
<br />
Warga Malaysia kemudian bertanya kepada orang-orang yang antri imigrasi di lain lorong, tapi malah dibentak-bentak dan diancam akan dipenjara.<br />
<br />
Andrew kemudian lari ke kantor AirAsia Soekarno-Hatta dan mendapat kartu keberangkatan imigrasi. Setelah diisi tapi tetap ditolak oleh petugas imigrasi dan minta pembayaran.<br />
<br />
Akhirnya Andrew kembali lagi ke kantor AirAsia untuk minta tolong. Seorang pegawai AirAsia akhirnya datang bersama Andrew ke petugas imigrasi akhirnya warga Malaysia itu dapat terbang ke Kuala Lumpur tanpa terlambat dan keluar uang untuk oknum imigrasi.<br />
<br />
Laporan warga Malaysia menuliskan jelas identitas, tanggal dan foto desk petugas imigrasi yang mencoba memerasnya dengan lengkap.<br />
<br />
Selain itu ada juga laporan mengenai pemerasan terhadap TKI yang pulang dengan SPLP.<br />
<br />
Laporan itu menyatakan, "Dengan tanpa mengurangi rasa hormat, saya informasikan kepada KBRI Kuala Lumpur, rata-rata WNI yang balik ke Indonesia dengan SPLP kecewa karena dipermainkan dan diperas oleh imigrasi Indonesia. Seolah-olah SPLP yang dikeluarkan KBRI di sini tak berharga sedikit pun dan dianggap haram."<br />
<br />
"Setiap orang dimintai antara Rp400.000 - 500.000 oleh staf imigrasi Indonesia dengan berbagai macam dan alasan," kata Widyarka, minister counsellor Pensosbud KBRI membacakan laporan yang masuk.<br />
<br />
Menurut Widyarka, sejak Januari 2010, KBRI Kuala Lumpur telah mengeluarkan sekitar 7.000 SPLP kepada WNI/TKI terkait dengan operasi besar-besaran pekerja ilegal di Malaysia mulai 15 Februari 2010.(ant/yan)<br />
<br />
Sumber:<br />
<a href="http://erabaru.net/nasional/50-jakarta/11928-pemerasan-di-bandara-dilakukan-oknum-imigrasi" target="_blank">http://erabaru.net/nasional/50-jakarta/11928-pemerasan-di-bandara-dilakukan-oknum-imigrasi</a>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12964712398496741301noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7179489690173222150.post-61750335764329226292012-08-10T21:37:00.000+02:002012-08-10T21:37:28.843+02:00Waspadai Pemerasan Taksi Liar BandaraLiputan6.com, Tangerang: Pelayanan transportasi dari dan menuju Bandar Udara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, kini tengah jadi sorotan. Di tengah upaya pemerintah menggalakkan program pariwisata, masalah justru terdapat di pintu gerbang kedatangan di Ibu Kota. Pasalnya, belakangan pelayanan taksi yang buruk kerap dikeluhkan penumpang akibat beroperasinya taksi tanpa izin atau pengemudi yang tak mau menggunakan argometer.<br />
<a name='more'></a><br />
Modus taksi tak berstiker ini adalah sengaja melintas di depan Terminal Kedatangan Bandara Soekarno-Hatta. Ada pula yang berhenti setelah mengantarkan penumpangnya ke terminal kedatangan. Kejadian ini bukan sekadar isapan jempol, sebab sosiolog Imam Prasodjo mengaku pernah merasakannya. "Taksi berbelok dan sopir berganti dengan sopir lain di pinggir jalan," jelas Imam.<br />
<br />
Peristiwa ini berujung pada penumpang yang diturunkan di tengah jalan karena sopir taksi tidak mau menjalankan argometer alias harus membayar sesuai permintaan sopir. Tiga bulan terakhir jumlah taksi liar yang terjaring operasi petugas di kawasan Bandara Soekarno-Hatta meningkat hingga 250 unit. Tak sedikit pula taksi liar yang tertangkap mencoba lagi beroperasi di bandara ini.<br />
<br />
Jadi, jika Anda mencari taksi di bandara, mendaftarlah di di pusat pelayanan taksi yang biasanya tersedia di terminal kedatangan. Pastikan yang ditumpangi adalah taksi resmi bandara. Selain itu, dapatkan nomor telepon pusat pelayanan operator serta jangan lupa menghafal nama armada dan nomor taksi yang ditumpangi.(ADO/Ajeng Kamaratih dan Daeng Tanto)<br />
<br />
Sumber:<br />
<a href="http://www.migrantok.org/indonesia/viewtopic.php?t=426&sid=bb3f3763d2ac92e2a072d7535e7ef6c6" target="_blank">http://www.migrantok.org/indonesia/viewtopic.php?t=426&sid=bb3f3763d2ac92e2a072d7535e7ef6c6</a>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12964712398496741301noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7179489690173222150.post-5078711579822956672012-08-10T21:25:00.003+02:002012-08-10T21:25:34.352+02:00Lagi, Pemerasan dan Pelecehan TKI di Bandara Soekarno-HattaYana (nama samaran) bekerja di Hong Kong 3 tahun, ia mengambil cuti pertengahan bulan Juni dan mengambil penerbangan jurusan Jakarta. Yana pun harus melewati bandara Soekarno-Hatta yang terkenal banyak calo yang berseliweran hampir 24 jam setiap harinya.<br />
<br />
Pukul 23.00 WIB, Yana tiba dengan selamat di tanah air. Kebetulan banyak TKW dari Arab Saudi yang transit di Hong Kong dan satu pesawat menuju Indonesia bersama Yana. Setelah pemeriksaan di Imigrasi dan mengambil bagasi, Yana dan para TKW ini digiring ke terminal khusus kedatangan TKI. Sesampainya di sana, koper-koper mereka dinaikkan oleh petugas ke dalam bus. Koper dilempar dengan kasar dan para penumpang disuruh naik satu per satu. Bus kemudian berjalan menuju ke terminal 4.<br />
<a name='more'></a><br />
Sesampainya di terminal 4 inilah, praktik calo dimulai. Saat menurunkan koper, petugas meminta uang kepada para penumpang. Saat penumpang ingin mengambil kopernya sendiri, petugas marah-marah dan membentak-bentak para TKW.<br />
<br />
Setelah mendapatkan koper, para TKW kemudian masuk ke konter perwakilan BNP2TKI untuk pendataan (Gedung Pendataan Kepulangan TKI/GPKTKI). Para TKW diberi penjelasan mengenai prosedur kepulangan yang diharuskan naik travel yang telah disediakan pihak bandara dan jika dijemput, pihak keluarga harus menebus Rp 600 ribu bahkan lebih.<br />
<br />
Biaya travel untuk daerah Jabodetabek seperti yang tertulis di papan adalah Rp 125 ribu namun faktanya para TKW disuruh membayar Rp 150 ribu. Saat Yana bertanya yang Rp 25 ribu untuk apa?, Pihak travel tidak mau menjelaskan dan malah marah-marah. Setelah membayar, para TKW disuruh menungu panggilan, jam sudah menunjukkan pukul 00.30 WIB.<br />
<br />
Pukul 6 pagi atau keesokan harinya travel baru berjalan membawa penumpang ke daerah Jabodetabek. Travel dengan isi 15 penumpang, sopir dan kernet satu. TKW yang kebanyakan dari Arab menurut Yana rata-rata orangnya pendiam dan tidak berani melawan. Pun juga saat makan siang tiba, oleh sopir dan kernet para penumpang dipaksa untuk membayar dengan alasan tidak punya uang receh dan kalau tidak dibayar travel tidak akan berjalan.<br />
<br />
Peristiwa yang membuat aneh adalah saat ada TKW yang akan turun. TKW disuruh pindah ke kursi depan, dekat sopir dan kernet. Kursi antara sopir dan penumpang belakang sengaja diberi penutup. Otomatis perbincangan antara sopir, kernet dan satu TKW tidak terlihat dan terdengar oleh penumpang di belakang.<br />
<br />
Ternyata begini cara sopir dan kernet melakukan aksinya. TKW dimintai tambahan biaya lagi dengan merayu dan bahkan meraba-raba tangan dan punggung TKW.<br />
<br />
Saat Yana ingin turun juga dimintai tambahan uang lagi. Diberi Rp 30 ribu namun sopir menolak karena merasa terlalu sedikit. Akhirnya ditambah Rp 10 ribu kemudian Yana segera menuju ke motor saudara yang sudah menunggunya di dekat mobil travel.<br />
<br />
Sungguh, bandara khusus yang katanya untuk memudahkan kepulangan TKI, ternyata masih saja menjadi ajang pemerasan. “Saya kapok turun di bandara itu.” Curhat Yana.<br />
<br />
<a href="http://buruhmigran.or.id/2012/08/02/lagi-pemerasan-dan-pelecehan-tki-di-bandara-soekarno-hatta-bnp2tki-buruh-migran-tki-hong-kong/" target="_blank">http://buruhmigran.or.id/2012/08/02/lagi-pemerasan-dan-pelecehan-tki-di-bandara-soekarno-hatta-bnp2tki-buruh-migran-tki-hong-kong/</a><br />
<br />
<br />
<br />
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12964712398496741301noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7179489690173222150.post-50175095893040963452012-08-10T21:18:00.002+02:002012-08-10T21:18:39.478+02:00Oknum Polda Peras TKI Rp 3 Juta Saat Akan PulangTRIBUNNEWSBATAM, BATAM - Setelah bertahun-tahun dengan susah payah mencari nafkah di negeri orang. Ibarat lepas dari kandang buaya masuk pula ke kandang harimau. Ini lah yang di alami oleh Rahman, M Soli bersama seorang istri dan anak nya yang masih berusia 6 bulan dan dua orang dua wanita. <br />
<a name='more'></a><br />
Nasib TKI memang ironis. Pahlawan devisa yang mengirim Rp 80 triliun per tahun dengan berbagai tantangan di negara penempatan tetap tak bisa tenang walau pulang ke Tanah Air. Mereka harus memeras keringat lagi memenuhi permintaan oknum yang mestinya melindungi mereka.<br />
<br />
Pahlawan devisa negara ini di peras oleh oknum perwira Polda Kepri di penampunggannya di perumahan Bida Asri Blok C1 no 3, Kamis (16/12/2010) pukul 23.00 WIB . Sehingga mereka menggalami kerugian jutaan rupiah, karena tiket yang sudah mereka beli hagus. <br />
<br />
Seharusnya para TKI ini di jadwalkan pulang ke kampung halamannya masing-masing, Jumat (17/12/2010) pukul 10.45 WIB dengan menggunakan pesawat Lion Air melalui Bandara Hang Nadim Batam. <br />
<br />
Pemerasan yang di alami TKI ini terjadi saat mereka menunggu keberangkatan pesawat nya di penampunggan Paras Tour And Travel, Bida Asri. Saat itu mereka di datanggi oleh dua orang oknum Polda Kepri berpangkat AKP dari Ditintel Polda Kepri dan anggotanya Fs. Para TKI ini diancam akan di bawa ke Polda bila tidak menyediakan dana sejumblah Rp 3 juta.<br />
<br />
Namun karena uang yang diminta oknum ini terlalu banyak, mereka tidak menyanggupi permintaan tersebut. Akhirnya Rahman TKI asal lombok dan M Soli TKI asal Medan di giring ke Mapolda Kepri malam itu juga. Namun Jumat paginya, dua orang TKI di titipkan di Mapolsek Batam Kota. Selain mengamankan dua orang TKI ini, oknum Polda Kepri tersebut juga menggamankan Mas Hadi yang kebetulan berjualan rokok di sebelah penampungan Paras Tour and Travel tersebut.<br />
<br />
Pemilik Paras Tour and Travel, M Sukron kepada wartawan mengatakan, pemerasan yang di lakukan oknum Polda Kepri terhadap TKI yang membeli tiket pesawat di travelnya, ini sudah sering terjadi. Namun kejadian saat ini menurutnya sudah sangat tidak manusiawi. Pasal nya TKI akan pulang ke kampung halamannya dan bukan pergi ke Malaysia.<br />
<br />
"Masa orang mau pulang kampung dan sudah ada tiket di tahan, aparat apa ini? Kalau memang mereka masuk masuk ke Malaysia secara ilegal silahkan tangkap. Dan saya pun setuju. Kalau seperti ini saya di rugikan, karena tiket orang ini hangus jadinya,"ujar Sukron.<br />
<br />
Atas tindakan oknum Polda Kepri yang melakukan pemerasan ini, katanya, akan melaporkan dua orang oknum tersebut ke profesi dan pengamanan (Propam) Polda Kepri. <br />
<br />
"Anggota saya di Travel sedang melaporkan dua oknum Polda Kepri ini ke Propam. Ini sudah keterlaluan dan tidak manusiawi,"pungkas nya.<br />
<br />
Sedangkan, perwira polda, dikonfirmasikan membantah telah melakukan pemerasan terhadap para TKI itu. Dia menegaskan, kedua TKI yang diamankan itu karena berada di penampungan yang tidak memiliki izin resmi.<br />
<br />
"Ini masih dalam pengembangan mas. Kita masih terus melakukan tindak lanjut dalam kasus ini," ujarnya via telepon selular kepada wartawan, kemarin. <br />
<br />
Editor : dedy suwadha<br />
<a href="http://batam.tribunnews.com/2010/12/17/oknum-polda-peras-tki-rp-3-juta-saat-akan-pulang" target="_blank">http://batam.tribunnews.com/2010/12/17/oknum-polda-peras-tki-rp-3-juta-saat-akan-pulang</a>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12964712398496741301noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7179489690173222150.post-14143604278170941902012-08-10T13:13:00.002+02:002012-08-10T13:13:14.809+02:00Pemerasan TKI di terminal 4 Bandara Soekarno Hatta Jakarta<iframe width="420" height="315" src="http://www.youtube.com/embed/ebhB45qbNBI" frameborder="0" allowfullscreen></iframe>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12964712398496741301noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7179489690173222150.post-47412792041346701032012-08-10T01:40:00.004+02:002012-08-10T14:02:34.573+02:00TKI Dihargai di Negeri Orang Di-pungli di Negeri SendiriPada tanggal 26-29 Mei saya berkunjung ke Korea Selatan, selain dalam rangka memenuhi undangan organisasi TKI Korea Selatan “Lingkar Wirausaha Indonesia” dan KBRI Seoul dalam rangka “Capacity Building Training” untuk pengembangan diri dan organisasi saya juga melakukan riset dan membuka cabang Union Migrant (UNIMIG) di Korea Selatan.<br />
<br />
Ada beberapa pembicara yang dihadirkan yaitu mulai dari motivator Zainal Abidin atau yang dikenal “Bang Jay” penulis buku “Monyet aja bisa cari duit” , Saptuari Sugiharto wirausaha sukses dengan konsep kedai digitalnya dan anggota DPR Bapak Martri Agoeng dari Komisi IX DPR RI Fraksi PKS dalam rangka sosialisasi dan resap aspirasi dalam rangka Revisi Undang-Undang No.39 Tahun 2004 Tentang Penempatan dan Perlindungan TKI dan perwakilan Himpunan Purna TKI (HPTKI).<br />
<a name='more'></a><br />
Acara diadakan di dua tempat, yaitu di Busan dan Ansan yang merupakan basis TKI di Korea Selatan, disamping itu saya dan pak Martri Agoeng mendatangi kelompok-kelompok organisasi TKI di Korea Selatan, mulai dari Persatuan Pekerja Indonesia (PPI) di Uijongbu, Komunitas Muslim Indonesia (KMI) di Seoul, Indonesia Community in Corea (ICC) in Ansan dan paguyuban lainnya yang berbasis mushola di Seoul dan sekitarnya.<br />
<br />
Dari kunjungan kami selama 4 hari di Korea Selatan, ada hal yang menarik, karena penempatan TKI di Korea Selatan dilaksanakan dengan sistem Government to Government (G to G) sejak tahun 2000 an, disini terdapat sekitar 39.000 orang TKI yang bekerja pada sektor formal, baik skill maupun semi skill, ini merupakan jumlah terbesar kedua setelah Vietnam. Di Korsel TKI tidak ada potongan gaji dan terkontrol dengan baik oleh pemerintah karena sistem penempatannya G to G, mereka rata-rata mendapatkan gaji 8 -10 juta yang sebagian besar bekerja pada sektor manufaktur dan perikanan.<br />
<br />
Di Korea Selatan TKI mendapatkan jaminan sosial dan perlindungan yang sangat baik, mulai dari asuransi, jaminan sosial berupa jaminan hari tua dan kesehatan, iuran jaminan sosial dibayar sharing antara pekerja dan majikan sehingga mereka mendapatkan jaminan sosial dan perlindungan yang memadai. Disamping itu pemerintal Korea Selatan juga memiliki “migrant Centre” atau yang dikenal juga dengan shelter yang disediakan pemerintah lokal dimana konsetrasi pekerja asing berada, disana menjadi pusat konsultasi, mediasi kasus dan aktifitas yang membina para pekerja migrant dari berbagai negara. Majikan di Korsel sangat menghargai TKI yang rajin dan pekerja keras sesuai dengan budaya mereka, bahkan tidak jarang majikan juga ikut bekerja langsung dengan pekerja lainnya.<br />
<br />
Beberapa permasalahan yang dialami TKI di Korsel adalah mereka yang dipekerjakan pada sektor “fishing” atau perikanan, karena banyak kasus ketika sebelum berangkat dijanjikan pada sektor manufaktur namun sesampai disana mereka ditempatkan pada sektor perikanan yang pekerjaannya lebih berat dan gaji lebih kecil, cuaca musim dingin yang ekstrim banyak pula ditemui kasus TKI yang meninggal mendadak karena kelelahan dan kedinginan, sehingga diperlukan fisik yang kuat ketika bekerja di Korsel, kejutan budaya yang dialami oleh TKI , seperti mabuk dan berkelahi dengan pekerja asing dari negara lain<br />
<br />
Keluhan TKI<br />
<br />
Selama dalam dialog, keluhan TKI justru mereka mengeluhkan maraknya pungli di dalam negeri, selama pra penempatan mereka mengakui banyak modus dan peran oknum aparat pemerintah yang meminta uang kepada mereka, mulai dari oknum petugas seleksi yang meminta uang agar mereka bisa cepat diberangkatkan, penukaran mata uang ilegal di tempat pelatihan, tawaran joki agar bisa lulus hingga oknum petugas imigrasi yang meminta uang lebih dalam proses pembuatan paspor, bahkan anggota keluarga mereka mengeluhkan oknum pihak Bank yang memotong kiriman uang mereka serta oknum petugas kantor pos yang meminta uang kepada keluarga apabila TKI mengirim paket pos dari Korea Selatan. Mereka juga mengeluhkan pembuatan Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN) yang membuka celah oknum petugas di Bandara untuk meminta uang agar bisa berangkat. Wallahu’alam.<br />
<br />
<br />
By:<br />
Muhammad Iqbal<br />
Presiden Union Migrant (UN(IMIG) Indonesia<br />
<a href="http://www.unimig.org/" target="_blank">www.unimig.org</a> Email : unimig@gmail.com<br />
<a href="http://luar-negeri.kompasiana.com/2012/06/02/tki-dihargai-di-negeri-orang-di-pungli-di-negeri-sendiri/" target="_blank">http://luar-negeri.kompasiana.com/2012/06/02/tki-dihargai-di-negeri-orang-di-pungli-di-negeri-sendiri/</a>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12964712398496741301noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7179489690173222150.post-78805203624408431492012-08-10T01:26:00.002+02:002012-08-10T14:03:09.869+02:00Terminal Kepulangan TKI yang Menakutkan?Pada tanggal 31 Januari 2012 saya mendapat kesempatan mengunjungi Bandara Kepulangan TKI Selaparang atau dulu yang dikenal dengan istilah Terminal 3 bersama beberapa teman LSM dan Seikat Buruh Migran dalam sebuah liputan ekslusif untuk media edukasi untuk TKI.<br />
<br />
Terminal Khusus TKI ini sudah lama menjadi momok bagi TKI yang akan pulang ke Tanah Air, kasus pemerasan, penipuan dan pungutan liar oleh oknum petugas dan calo sudah sering disuarakan, mulai petugas pengangkut barang, travel, penukaran uang yang mahal hingga pemerasan yang dilakukan oleh supir travel sudah menjadi isu luas di kalangan TKI.<br />
<a name='more'></a><br />
Bahkan saya beberapa kali menerima laporan dari anggota serikat pekerja Migran (unimig) bahwa dia mengalami pemerasan di tengah jalan, supir mengancam akan menurunkan ditengah jalan kalau tidak mau memberikan uang tips, atau supir yang memberhentikan kendaraan di restoran yang harganya selangit atau juga tukang ojek di kampung yang meminta TKI di turunkan di tengah jalan dengan alas an bagi-bagi rezeki.<br />
<br />
Awalnya kami agak kesulitan memasuki area, walaupun surat izin liputan dari Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) sudah di tangan, tidak mudah masuk ke area yang berada di pinggir bandara Soekarno Hatta tersebut. Karena tidak mendapat izin pass masuk melalui terminal 2 bandara, kami mencoba masuk melalui jalan belakang Bandara. Kalau dari pintu masuk belakang Bandara , setelah gerbang Bandara langsung belok kiri, disana sudah ada petugas yang menghentikan kendaraan kami, menurut informasi teman LSM yang sudah biasa mendatangi lokasi ini mereka adalah petugas keamanaan yang merupakan ormas setempat yang sengaja mendapat jatah sebagai pengamanan, dengan menunjukan surat resmi kami akhirnya berhasil masuk. Jalannya cukup sempit pas dipinggir bandara, kami mengitari jalan diluar pagar Bandara, disisi kiri terdapat pemukiman penduduk dan di sebelah kanan banyak terdapat hamparan kebun sayur yang dikelola oleh warga dipinggir Bandara, 2-3 Km mobil berjalan, tibalah kami di gerbang gedung Balai Pelayanan kepulangan TKI Selaparang-Bandara Soekarno Hatta.<br />
<br />
Ketika awal masuk belasan pasang mata memandangi kami, wajar saja, karena kawasan ini tergolong steril bagi masyarakat umum bahkan keluarga TKI sekalipun yang ingin menjemput dilarang. Kami langsung menemui Bapak Ruli selaku kepala Balai Pelayanan Kepulangan yang bertanggung jawab atas Balai Pelayanan Tersebut dengan hangat beliau menjelaskan fungsi balai kepulangan tersebut. Mata saya tertuju pada sekeliling gedung, situasinya hampir dengan terminal kedatangan, berbagai spanduk terpampang besar “ TKI dilarang memberikan uang Tips kepada Petugas” ada juga tulisan spanduk “ Korupsi adalah Kejahatan yang membuat rakyat sengsara” dan lain-lain. TKI yang “terjaring “ petugas BNP2TKI setelah cek imigrasi langsung diangkut dengan bis angkutan ke terminal kepulangan ini, padahal jaraknya lumayan jauh dari terminal 2 kedatangan. Diruangan ini sudah banyak dipenuhi para “pahlwan devisa” yang menunggu keberangkatan, berbagai pernak- pernik dan pakaian kita bisa tebak darimana mereka datang, kalau pakai abaya hitam biasanya dari Arab Saudi dan Negara Timur Tengah, kalau pakai sepatu boat dan jaket tebal ada bulu-bulunya biasanya dari Hongkong ataupun Taiwan, Kalau pake baju kurung Melayu biasanya dari Malaysia, kalau pake baju modis biasanya dari Singapura, namun ada juga TKI yang terlihat biasa saja sebagaimana dia pergi seperti itu juga dia pulang alias sederhana . Ada juga diantara mereka yang memegang laptop dan alat komunikasi yang canggih, luar biasa mereka ini benar-benar pahlwan bagi perekonomian bangsa, saya sangat salut dengan upaya dan kerja keras mereka.<br />
<br />
Gedung ini tergolong luas, mata saya tertuju pada toko-toko yang terdapat di dalam gedung ini, mulai dari toko mainan anak-anak, wartel, penukaran uang, kantin, bank (BNI dan Mandiri) dan toko aneka makanan lainnya. Saya dan teman mencoba menusuri satu per satu, seorang penjaga toko mainan mengatakan untuk mendapatkan tempat di areal tersebut mereka membayar 16 juta/bulan, ia menceritakan dalam sehari ada saja seorang TKI yang membelanjakan uangnya untuk membeli mainan sampai 3 juta rupiah, wow ini angka yang fantastis.. bukan ? ada berapa ratus TKI setiap hari yang mampir…omsetnya luar biasa petugas enggan mengungkapkan berapa puluh juta bisa dia dapat setiap hari. kemudian kami menusuri penukaran uang, semua harga penukaran sudah di pampang di depan pintu, tapi ironisnya masih ada saja oknum penukaran uang yang menarik TKI (sedikit memaksa) agar menukar di tempatnya, mereka menggiring TKI dari pintu kedatangan setelah membeli tiket perjalanan di kaunter. Setiap TKI yang pulang di kenakan Rp.350.000/tki. Setelah turun dari bis terminal 2, mereka langsung mengantri membeli tiket travel yang sudah di tunjuk BNP2TKI. Namun mereka tidak langsung bisa berangkat, para TKI harus sabar menunggu sampai bis travel penuh dan mendapatkan teman yang setujuan, peristiwa ini pernah ditemui langsung Menteri Tenaga Kerja Muhaimin Iskandar, dimana TKI harus menunggu lama sampai harus menginap, padahal mereka adalah customer bukan ?.<br />
<br />
Di tempat ini disediakan juga tempat TKI transit dan ada penginapan, saya dan beberapa teman melihat langsung ruang penginapan tersebut di lantai 2, ruang tersebut terlihat kumuh dan karena beberapa barang rongsokan (kursi dan tempat tidur yang rusak) dibiarkan tertumpuk di dekat pintu masuk, kasur yang disediakan juga seadanya, kami menemui beberapa orang TKI yang sedang istirahat, mereka baru pulang dari Arab Saudi, wajahnya terlihat lelah, mereka menunggu penebangan lanjutan ada yang ke Kendari dan Lampung, seorang TKI bercerita bahwa ia sudah lama kerja sebagai PRT di Arab Saudi, bahkan rumah majikannya di Mekkah dekat dengan Masjidil Haram, tapi ia belum Haji, karena majikannya tidak mengizinkannya dan harus membayar 4000 Real Saudi, tapi kalau umrah sudah sering katanya…?<br />
<br />
Suasana terminal<br />
<br />
Tempat ini juga terdapat pusat pengaduan TKI bermasalah, ada beberapa petugas yang siap menerima laporan TKI dan disebelahnya ada ruang perwakilan Asuransi Proteksi, Konsorsium Asuransi TKI yang mendapat mandat untuk menyelenggarakan asuransi perlindungan TKI, lalu saya masuk ke ruangan tersebut, Ada beberapa meja petugas yang sedang mengintograsi TKI, mereka mewawancarai TKI dengan alat khusus dan di rekam, katanya untuk mengetahui TKI ini bohong atau tidak dan mereka tidak didampingi petugas dari pemerintah, padahal TKI ini adalah pemegang premi dan kalau tidak didampingi sudah tentu mereka susah menjelaskan yang mereka alami karena keterbatasannya, akhirnya banyak kasus ditemui TKI tidak bisa menunjukan bukti dan hanya diberi uang kerohiman 1-3 juta rupiah saja, tentu saja ini sangat merugikan TKI, kalau TKI dibiarkan bernegosiasi sendiri tanpa di damping pasti kalah argument dari pihak asuransi.<br />
<br />
Ruang transit<br />
<br />
Digedung ini juga terdapat klinik bagi TKI yang sakit, ruang pemeriksaan psikologi, disudut ruang kecil mata saya tertuju pada sebuah banner bertuliskan RPA-TKI (Ruang Peduli Anak-Tenaga Kerja Indonesia), lalu saya masuk dan bertemu dengan seorang petugas perempuan yang masih muda, ternyata dia adalah staf dari Yayasan tersebut yang ditempatkan di Terminal ini. Ternyata ini adalah Yayasan yang selama ini sangat konsen memelihara dan merawat anak-anak TKI yang diterlantarkan ibunya, setiap bulan ada saja bayi yang diterlantar atau pun diserahkan oleh TKI yang pulang, biasanya mereka adalah korban perkosaan lalu tidak terima dengan keadaannya ataupun akibat melakukan hubungan dengan pacarnya, padahal di kampungnya dia juga punya suami dan anak. Yayasan ini sudah ada sejak 2009. Dari foto yang di pajang, terlihat wajah-wajah cantik para bayi ada yang wajar timur tengah, cina, india , afrika, mereka bisa di adopsi oleh orang tua asuh yang resmi. Ada juga TKI yang hamil tua dan takut pulang ke kampung ditampung di Yayasan ini.<br />
<br />
Lalu kami kembali ke areal pemberangkatan TKI, beberapa rombongan TKI siap diberangkatkan, namun sangat disayangkan petugas yang memanggil nama TKI dengan pengeras suara sering berteriak-teriak cenderung kasar memanggil nama TKI, padahal dalam bisnis TKI itu adalah pelanggan mereka, harus disediakan petugas wanita yang ramah , karena hamper 80% petugas disini adalah lelaki, padahal TKI yang datang 90% adalah perempuan. Ketika selesai shalat magrib kami meninggalkan gedung ini. Kesimpulan saya adalah sebenarnya niat baik pemerintah untuk melindungi TKI harus juga diimbangi dengan kualitas pelayanan dan perlindungan. Benar, TKI harus di lundungi dari tangan-tangan jahil, TKI tetap memerlukan Help Desk untuk kepulanganya, tetapi tidak perlu harus diskriminasi kepada TKI dengan memisahkan mereka dari jalur umumnya, mereka juga punyak hak untuk bisa menikmati pelayanan terbaik karena mereka adalah pengguna dan pemilik uang dan juga membayar pajak Bandara. Terminal ini tidak seharusnya berada jauh dari areal bandara, kalau terminal ini memang nyaman dan pelayanannya memuaskan, pasti tidak ada TKI takut pulang melewati jalur ini, sudah seharusnya terminal ini konsepnya diganti dengan Ruang khusus bagi Tamu terhormat Negara, mereka berhak mendapatkan karpet merah, ruang tunggu yang ekslusif dan tempatnya tidak harus jauh diluar bandara. Nuansa kepentingan bisnis sangat kental di terminal ini, tidak cukupkah agen dan majikan nakal yang mengeksploitasi TKI, semua harus segera dibenahi. Wallahua’lam<br />
<br />
By: Muhammad Iqbal<br />
<a href="http://sosbud.kompasiana.com/2012/02/02/terminal-kepulangan-tki-yang-menakutkan" target="_blank">http://sosbud.kompasiana.com/2012/02/02/terminal-kepulangan-tki-yang-menakutkan</a>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12964712398496741301noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7179489690173222150.post-75078688520711004672012-08-10T00:17:00.001+02:002012-08-10T14:03:34.692+02:00TKI Melawan Perampok LegalBekerja diluar negeri sebagai TKI merupakan pilihan alternative karena dinegara sendiri yang kaya raya tidak ada kesempatan bekerja.<br />
<br />
Mengingat keberadaan pemerintah dinegara kita yang seperti kerbau yang hanya mau mendengarkan siapa yang lebih dekat membisiki ditelinganya,lambat dan hanya bisa makan uang rakyat hasil memeras,pemerintah kita lebih dekat dengan koruptor, maling, perampok yang sudah terkordinir dengan baik dengan mengatas namakan UU.Untuk itu pemerintah kita/negara kita yang kaya raya ini, subur makmur gemah ripah loh jinawi menjadi negara terbesar dalam export manusia berkedok TKI.<br />
<a name='more'></a><br />
BNP2TKI yang sesungguhnya kepanjangan dari BADAN NASIONAL PENEMPATAN,PERLINDUNGAN TENAGA KERJA LUAR NEGERI sekarang beralih pungsi menjadi,BADAN NASIONAL PERAMPOKAN,PELECEHAN,PENGANIAYAAN TENAGA KERJA INDONESIA,sungguh memilukan nasib TKI,bukan cuman dinegara penempatan mengalami penekanan dan intimidasi tetapi dinegara sendiri yang sudah jelaspun masih diperlakukan sewenang- wenang,BNP2TKI memperlakukan kita seperti tawanan yang tidak semestinya diterima oleh pahlawan penyumbang devisa terbesar,mengumpulkan kita ditempat yang tidak layak yang dipenuhi para bajingan ,preman dan penjahat,rasa nyaman dinegara sendiri nyaris tidak terasa oleh TK dikala pulang kenegara sendiri.<br />
<br />
Ironis memang TKI yang seharusnya diperlakukan dengan hormat malah diintimidasi dan dilecehkan keberadaannya dinegara sendiri.BNP2TKI tidak ubahnya sebagai Organisasi jaringan perdagangan manusia (Human Trafficking),sementara Departemen tenaga kerja tidak berpungsi sama sekali menangani pekerja luar negeri/TKI,entah apa dibalik ini semua permainan cantik yang dimainkan oleh BNP2TKI dengan memperkaya para pejabat BNP2TKI,Asuransi TKI yang klim pencairannya bertele -tele bahkan hampir semua klim asuransi TKI tidak dapat dicairkan alias disikat dan dirampas oleh BNP2TKI,Armada anggutan TKI yang sesungguhnya hanya menjadi sarang pemeras dikerahkan dan diakui milik BNP2TKI.Ini bukti bahwa keberadaan kita dan keberadaan terminal khusus TKI hanya menjadi sarang permapokan dan pemerasan TKI yang dilakukan oleh Perampok yang dilegalkan.<br />
<br />
Dengan kejadian kejadian yang telah menimpa dibandara soekarno-hata jelas menunjukan bahwa TKI tak lebihnya hanya sebagai ladang pemerasan oleh Penyamun yang mengaku sebagai bagian dari TKI,BNP2TKI harus dibubarkan dan TKI harus menjadi TKI yang cerdas yang bisa saling melindungi dan mengawasi satu sama lain dibawah naungan Departemen terkait.BNP2TKI lahir bukan dari orang -orang yang pernah merasakan jadi TKI,BNP2TKI dilahirkan hanya untuk memperkaya para pengurusnya.<br />
<br />
Salam TKI semoga kita semua bisa lebih jernih berpikir untuk kelangsungan kita kedepan,tedas dan katakan tidak pada aturan BNP2TKI yang menyesatkan dan merugikan Kita semua,kita adalah pahlawan yang selagi tidak mel;anggar hukum perlawanan kita terhadap kedholiman akan kuat dimata hukum.<br />
<br />
<a href="http://luar-negeri.kompasiana.com/2012/08/03/tki-melawan-perampok-legal/" target="_blank">http://luar-negeri.kompasiana.com/2012/08/03/tki-melawan-perampok-legal/</a>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12964712398496741301noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7179489690173222150.post-12894656886151614382012-08-06T01:15:00.001+02:002012-08-06T01:22:42.091+02:00Terminal 4 Bandara Soekarno HattaBanyak sekali kasus-kasus pemerasan di Terminal 4 Bandara Soekarno Hatta yang di lakukan petugas Bandara terhadap tenaga kerja-tenaga kerja yang bekerja di luar negeri.<br />
<br />
Di antaranya pemaksaan menukar uang dengan nilai yang sangat rendah, sampai di bawah batas standar (sungguh memalukan), banyak pekerja yang di geledah dengan di raba-raba seluruh tubuhnya, ada juga yang bertugas mencuri tas para pekerja, ada juga yang bertugas menggiring agar masuk Terminal pemerasan itu, yang terjadi setelah pemeriksaan di imigrasi kedatangan (sungguh rakus dan menjijikkan).Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12964712398496741301noreply@blogger.com0